Tips praktis mengobati gigitan ular berbisa

Tips Praktis Mengatasi Gigitan Ular Berbisa

Sinonim:
Snake bite (gigitan ular)

Penyebab: gigitan oleh
1. Ular hijau (Trimeresurus albolaris)
2. Ular tanah (Ankistrodon rhodostoma)
3. Ular welang (Bungarusfasciatus)
4. Ular sendok (Naya sputatrix)
5. dll

Gambaran Klinis Gigitan Ular:

Secara umum, akan timbul gejala lokal dan gejala sistemik pada semua gigitan ular.

Gejala lokal: edema, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis (kulit kegelapan karena darah yang terperangkap di jaringan bawah kulit).

Gejala sistemik: hipotensi, otot melemah, berkeringat, menggigil, mual, hipersalivasi (ludah bertambah banyak), muntah, nyeri kepala, pandangan kabur

Gigitan Elapidae (misal: ular kobra, ular weling, ular welang, ular sendok, ular anang, ular cabai, coral snakes, mambas, kraits)
1. Semburan kobra pada mata dapat menimbulkan rasa sakit yang berdenyut, kaku pada kelopak mata, bengkak di sekitar mulut.
2. Gambaran sakit yang berat, melepuh, dan kulit yang rusak.
3. Setelah digigit ular
a. 15 menit: muncul gejala sistemik.
b. 10 jam: paralisis urat-urat di wajah, bibir, lidah, tenggorokan, sehingga sukar bicara, susah menelan, otot lemas, kelopak mata menurun, sakit kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa di sekitar mulut.
Kematian dapat terjadi dalam 24 jam.

Gigitan Viperidae/Crotalidae (ular: ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo):
1. Gejala lokal timbul dalam 15 menit, atau setelah beberapa jam berupa bengkak di dekat gigitan yang menyebar ke seluruh anggota badan.
2. Gejala sistemik muncul setelah 5 menit atau setelah beberapa jam.
3. Keracunan berat ditandai dengan pembengkakan di atas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ditandai dengan perdarahan hebat.

Gigitan Hydropiidae (misalnya: ular laut):
1. Segera timbul sakit kepala, lidah terasa tebal, berkeringat, dan muntah.
2. Setelah 30 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh, dilatasi pupil, spasme otot rahang, paralisis otot, mioglobulinuria yang ditandai dengan urin warna coklat gelap (ini penting untuk diagnosis), ginjal rusak, henti jantung.

Gigitan Rattlesnake dan Crotalidae (misalnya: ular tanah, ular hijau, ular bandotan puspo)
1. Gejala lokal: ditemukan tanda gigitan taring, pembengkakan, ekimosis, nyeri di daerah gigitan, semua ini indikasi perlunya pemberian polivalen crotalidae antivenin.
2. Anemia, hipotensi, trombositopeni.

Penatalaksanaan:

Sebelum dibawa ke rumah sakit:
1. Diistirahatkan dalam posisi horizontal terhadap luka gigitan
2. Bila belum tersedia antibisa, ikatlah 2 ujung yang terkena gigitan. Tindakan ini kurang berguna jika dilakukan lebih dari 30 menit paskagigitan.

Setelah dibawa ke rumah sakit:
Beri SABU (Serum Anti Bisa Ular) polivalen 1 ml berisi:
1. 10-50 LD50 bisa Ankystrodon
2. 25-50 LD50 bisa Bungarus
3. 25-50 LD50 bisa Naya sputarix
4. Fenol 0,25% v/v.

Teknik Pemberian:
2 vial @ 5 ml intravena dalam 500 ml NaCl 0,9 % atau Dextrose 5% dengan kecepatan 40-80 tetes per menit. Maksimal 100 ml (20 vial).

Catatan:

Ciri-ciri ular berbisa:
1. Bentuk kepala segiempat panjang
2. Gigi taring kecil
3. Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan

Ciri-ciri ular tidak berbisa:
1. Bentuk kepala segitiga
2. Dua gigi taring besar di rahang atas
3. Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring

Rasa nyeri pada gigitan ular mungkin ditimbulkan dari amin biogenik, seperti histamin dan 5-hidroksitriptamin, yang ditemukan pada Viperidae.

Sindrom kompartemen merupakan salah satu gejala khusus gigitan ular berbisa, yaitu terjadi edem (pembengkakan) pada tungkai ditandai dengan 5P: pain (nyeri), pallor (muka pucat), paresthesia (mati rasa), paralysis (kelumpuhan otot), pulselesness (denyutan).

selamat mencoba dan berhati-hati lah terhadap ular berbisa ! ^.^
Read more >>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Green Tree Phyton (Chondro) vs Emerald tree Boa


Chondro / Green Tree Python / Morelia Viridis

Green Tree Python (Morelia Viridis) atau yang biasa dikenal dengan nama Chondro banyak terdapat di Papua, Irian Jaya, New Guinea & Australia. Ular Chondro tinggal di habitat yang lembab dan bagian tropis yang hangat. Chondro termasuk satwa yang mulai langka di tempat asalanya karena penghancuran habitat, perdagangan kulitnya & diburu untuk makanan. Seperti kebanyakan ular pohon, chondro memangsa binatang pengerat (tikus, mencit) dan unggas kecil. Chondro dewasa bisa berukuran panjang hingga 2,1 meter untuk specimen yang besar, sedangkan untuk specimen yang medium, chondro bisa mencapai panjang 1.8 meter. Chondro suka bergelung di pohon, melingkarkan diri dengan kuat di cabang pohon.

Chondro memiliki lubang thermosensory di sepanjang labial atas dan bawah. Kebanyakan Chondro berwarna hijau cerah tapi ada beberapa chondro dewasa yang berwarna biru atau kuning (chondro canary). Sebagian besar Chondro memiliki serangkaian titik putih/biru dan atau bintik lateral yang jelas terlihat. Bayi chondro memiliki warna yang sangat variable. Bayi chondro bisa berwarna merah bata, kuning lemon hingga coklat. Anehnya, semua warna ini bisa ditemukan di clutch telur yang sama.

Oya, nama ilmiah Morelia Viridis baru didapatkan pada tahun 1994, sebelumnya nama ilmiah chondro adalah Chondropython viridis. Penggantian nama ini menunjukkan kekerabatan chondro yang sangat dekat dengan carpet python. Bayi chondro bisa berubah warna secara drastis dan ini dimulai saat bayi chondro berumur beberapa minggu hingga berumur 2 tahun. Musim kawin chondro biasanya terjadi pada akhir bulan August hingga akhir bulan Desember dan chondro bertelur sekitar akhir bulan November hingga Februari. Chondro betina harus memiliki tempat untuk bertelur yang menggantung atau telur akan jatuh ke tanah. Masa inkubasi telur chondro adalah 39 hingga 65 hari.

Chondro mencari mangsa di tanah pada malam hari dan tidur di siang hari. Lubang thermosensory membantu mereka mengenali perubahan suhu. Contohnya, jika ada hewan yang bersuhu tubuh hangat mendekati jangkauannya, chondro akan dapat mengenali perubahan suhunya.

Secara keseluruhan, chondro adalah ular yang cantik & sangat popular. Warnanya bervariasi & indah. Tapi walaupun ukurannya cocok sebagai hewan peliharaan, chondro memiliki temperamen yang agak liar. Maka dari itu, dianjurkan hanya yang sudah berpengalaman yang sebaiknya memelihara chondro.

Beda emerald tree boa (Corallus caninus) dengan green tree python sering dipertanyakan. Walaupun sangat mirip, terutama dari cara mereka melingkar di pohon, ETB & GTP sangat berbeda. Tree boa memiliki kepala yang lebih besar, moncongnya lebih panjang dan penampilan bentuk kepalanya agak rata. Green Tree python lebih memiliki bentuk kepala yang kompak. Selain itu, boa memiliki tanda atau marking garis garis di punggungnya yang berbeda sama sekali dengan marking yang ada pada green tree python.

Emerald Tree Boa
Read more >>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sedikit Tips cara merawat Reticulated Phyton (sanca kembang)


Sedikit Tips cara merawat Reticulated Phyton (sanca kembang)

Nama: Reticulated Python

Nama Latin: Python reticulatus

Ukuran: Dewasa Jantan Panjang, 3.6 mtr -“ 4.8 mtr, Berat 40 – 100 pound, Dewasa Betina Panjang, 3.6 mtr – 6 mtr, Berat 80 – 250 pound

Umur Hidup: 20 Tahun

Pemberian Makan:
Juvenile bisa diberi tikus kecil, yang besarnya kira kira dua kali lingkaran perut ular sekali seminggu. Dewasa (1.8mtr ) Tikus besar berat 1 pound. Sebagai selingan bisa diberi Kelinci, Hamster atau Ayam. Setelah pemberian makan ular jangan diangkat bisa menyebabkan muntah. Pemberian makan harus dikurangi setelah ular mencapai panjang 12 kaki – 14 kaki, Yaitu dengan 2 s/d 3 minggu sekali, disebabkan masa pertumbuhannya sudah mencapai maksimal.

Kandang:
Kadang yang baik adalah yang luas dan bisa memberikan ular ruangan untuk bergerak. Ukuran sekitar 91.45 cm x 243 cm bisa dipakai segaian acuan untuk ukuran ular 6 m

Akesories:
kotak persembunyian, tempat minum yang disesuaikan dengan ukuran ular.

Pemanasan:
Sediakan tempat berjemur dengan suhu sekitar 33 C

Alas:
kertas koran, mudah dan murah dalam pembersihaan.

Penanganan:
Sangat disarankan penanganan yang maksimal pada ular apabila ular masih muda, karena aka memudahkan dalam penanganannya sewaktu ular menjadi agak besar dan dewasa.
Read more >>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Info Umum: Chacoan Horned Frog (kodok Pacman)




Chacoan Horned Frog atau lebih dikenal dengan Pac-Man. Namun nama umum sebenarnya adalah Chacoan Horned Frog yg dimana mengindikasikan bahwa ini adalah Kodok Bertanduk dari Gran Chaco (suatu daerah di bagian Amerika Selatan).

Distribusi
Chacoan Horned Frog ditemukan pada daerah Chacoan dengan luasnya yg meliputi Argentina, Bolivia, Brazil dan Paraguay. Daerah Gran Chaco ini merupakan padang rumput yg luas, yg curah hujan terbesarnya terjadi di saat bulan musim panas dan pada akhir bulan Juli sampai Agustus merupakan musim kering.




Ukuran
Betina berukuran max. 13.3cm (posisi duduk), jantan berukuran lebih kecil dari betina dengan max. 10.8cm.

Sexing
Untuk menentukan jenis kelamin biasanya baru bisa dilihat saat mereka sudah beranjak dewasa dengan tanda2x yg dapat terlihat jelas.
Pada betina posisi dibawah dagu lehernya terdapat bintik2x hitam yg jarang sedangkan pada jantan bintik2x hitam rapat dan banyak disertai dasar abu2x kehitaman.

Tanda lainnya adalah ada nuptial pads (semacam benjolan pada kedua jempol kaki depan) pada jantan disertai tompel hitam. Sedangkan pada betina tidak ada.

Betina


Jantan


Perawatan & Pemeliharaan
Untuk tempat dapat digunakan box plastik atau aquarium. Untuk ukuran baby pac-man dapat menggunakan pethome sampai beranjak remaja.

Karena pac-man termasuk tidak aktif dan suka mengubur diri maka tempat pemeliharaan yang dibutuhkan relatif cukup kecil tidak perlu terlampau besar.

Untuk dewasa sebaiknya menggunakan tempat dengan panjang +/- 30cm.

Media substrate dapat digunakan:
- Cocopeat

bila menggunakan ini sebaiknya disediakan wadah air untuk tempat berendamnya yg diisi dan setiap hari diperiksa untuk diperhatikan kebersihannya.



Bila ada kotoran, cocopeat dapat diangkat direndam dalam ember diisi air kemudian diperas sampe kering lalu dimasukan kembali.

- Busa Filter
bila menggunakan ini cukup hanya diisi air sampai setinggi dibawah dagu pac-man dan diganti airnya min. 2 hari sekali dengan air yg non kaporit.
Jadi bila menggunakan air ledeng sebaiknya diendapkan dulu 2 malam.



“Karena Pac-man bersifat kanibal, sebaiknya pemeliharaan masing2x terpisah 1 ekor dalam 1 tempat”

Suhu
Horned frog membutuhkan suhu yg agak hangat umumnya dengan kisaran 21-28°C pada siang hari. Sedangkan pada malam di kisaran 20-23°C.

Suhu yg terjaga dapat membantu proses metabolisme berjalan baik dan menjaga napsu makan yg baik.


Pemberian pakan
Pakan dapat berupa jangkrik, ikan mas, udang, cacing tanah, ikan platis, pinkies dan tikus putih.

Pemberian asupan kalsium sebaiknya dilakukan rutin pada fase pacman baby – juvenile (remaja) 5-7cm, selanjutnya setelah berukuran dewasa 7-12cm pemberian kalsium boleh jarang2x saja.

Kenapa demikian, karena pada fase baby – juvenile itu adalah fase pertumbuhan tulang supaya saat dewasanya penampilannya juga bagus, kaki tidak kecil dan mulut tidak bengkok.

Cara pemberian kalsium dengan cara dibaluri makanannya dengan bubuk calcium +D3 (merk exoterra), dan disuapi.

Untuk ukuran baby pemberian pakan setiap 3-4 hari sekali.
Sedangkan dewasa setiap 7-10 hari sekali.

perlu diingat pemberian pakan sebaiknya disesuaikan dengan ukurannya dan jangan terlalu berlebihan.

Untuk pinkies dan tikus putih jangan diberikan secara rutin. Cukup 1 bulan sekali. Tidak diberikan juga tidak apa2x.

Bila perawatan dan pemeliharaan yg baik, umur Chacoan horned frog ini dapat bertahan 5-7 tahun.

*dirangkum dan diterjemahkan dari berbagai pustaka, dan pengalaman pribadi.
Read more >>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 Ular paling mematikan di Dunia

ini gan 10 Ular paling mematikan di Dunia !
10. Ular Derik


Ular derik (rattlesnake) merupakan satu-satunya ular yang hidup di Amerika dalam daftar ini. Ular derik mudah dikenali dari bunyi khas getaran ujung ekornya. Saat menyerang ular ini mampu menyodokk hingga lebih dari 2/3 panjang tubuhnya. Ular muda lebih bahaya daripada ular dewasa karena ketidak mampuannya mengontrol jumlah racun yang disuntikkan.

Sebagian besar spesies ular ini memiliki racun hemotoksik yang mampu menghancurkan jaringan dan organ tubuh serta menyebabkan gangguan pembekuan darah. Kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pendarahan yang terus-menerus merupakan gejala umum akibat gigitan ular ini. Jika tidak diobati, dapat berakibat fatal.

9. Death Adder


Death adder dapat ditemukan di Australia dan Papua Nugini. Ular ini bisa berburu dan membunuh ular lainnya, termasuk beberapa ular dalam daftar ini. Ular ini tampak mirip dengan ular viper, yaitu memiliki kepala berbentuk segitiga dan pendek.

Death adder biasanya menyuntikkan sekitar 40-100 mg racun saraf. Sebuah gigitan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian dalam jangka waktu 6 jam akibat kegagalan pernapasan. Pemberian antibisa yang cepat dapat mengobati gigitan Death adder.

Keistimewaas lainnya, Death adder dapat mengambil ancang-ancang kemudian menyerang dan kembali lagi ancang-ancang hanya dalam waktu 0,13 detik. tentu ini membuatnya berpredikat sebagai ular dengan serangan tercepat di dunia.

8. Viper


Viper dapat ditemukan di setiap tempat di dunia, namun yang paling berbisa adalah saw scaled viper dan chain viper yang ditemukan di Timur Tengah, Asia Tengah ( khususnya India dan Cina ), dan Asia Tenggara. Viper termasuk ular yang cepat marah, bergerak cepat, dan umumnya aktif pada malam hari atau setelah hujan.

Sebagian besar jenis ular ini memeiliki racun yang menyebabkan nyeri pada tempat gigitan, dan segera diikuti dengan pembekakan hebat, serta penurunan tekanan darah dan detak jantung. Sakit parah dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Seringkali, puncak pembekakan lokal terjadi dalam 48-72 jam pascagigitan. Kematian dapat terjadi 1-14 hari pascagigitan akibat gagal jantung dan pernapasan.

7. Kobra Filipina


Sebagian besar spesies Kobra tidak masuk dalam daftar ini, namun Kobra Filipina adalah pengecualian. Bisanya adalah yang paling mematikan dari semua spesies Kobra, dan mereka mampu menyemburkan bisanya sampai jarak 3 meter. Bisanya adalah racun saraf yang mempengaruhi fungsi jantung dan pernapasan, dan dapat menyebabkan kelumpuhan pernapasan dan kematian dalam 30 menit.

Gigitannya sebenarnya hanya menyebabkan kerusakan minimal pada jaringan, namun racun sarafnya benar-benar fatal. Gejala awal biasanya sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, diare, pusing, pingsan dan kejang-kejang.

6. Tiger Snake


Ular macan (Tiger snake) memiliki racun saraf yang sangat ampuh. Ular ini dapat ditemukan di Australia. Kematian akibat gigitan ular ini dapat terjadi dalam waktu 30 menit, tapi biasanya membutuhkan waktu 6-24 jam.

Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematian akibat gigitan ular macan mencapai 60-70%. Gejala awal adalah rasa sakit lokal di kaki dan daerah leher, kesemutan, mati rasa dan berkeringat, diikuti oleh kesulitan bernapas dan kelumpuhan.

Ular macan umumnya akan lari jika bertemu dengan orang, tetapi dapat menjadi agresif saat terpojok dan menyerang akurasi yang tepat.

5. Mamba Hitam


Ular Mamba hitam di seluruh bagian benua Afrika. Ular ini dikenal sangat agresif dan menyerang denga presisi yang mematikan. Ular ini juga merupakan ular tanah tercepat di dunia, mampu bergerak dengan kecepatan mencapai 20 km/jam. Ular ini dapat menyerang dengan bisanya yang mematikan hingga 12 kali berturut-turut.

Sebuah gigitan mampu membunuh 10-25 orang dewasa. Bisanya adalah racun saraf yang berefek cepat. gigitannya rata-rata menyuntikkan sekitar 100-200 mg racun. Jika racun mencapai pembuluh dara, 0,25 mg racun cukup untuk membunuh manusia.

Gejala awal adalah rasa sakit daerah gigitan, kemudian kesemutan di mulut dan kaki, demam, air liur berlebihan (keluar busa dari mulut dan hidung), dan kurangnya kontrol otot. Jika korban tidak menerima perawatan media, gejala dengan cepat berkembang menjadi sakit perut parah, mual dan muntah, pucat, syok, dan kelumpuhan. Akhirnya, korban mengalami kejang-kejang, gangguan pernapasan, koma, dan kematian. Tanpa antibisa, tingkat kematiannya hampir mencapai 100% hanya dalam waktu 15 menit hingga 3 jam.

4. Taipan


Satu lagi ular dari Australia, yaitu Taipan, biasanya cukup kuat untuk membunuh sampai 12.000 marmut. Racunnya menggumpalkan darah korban sehinggah menghambat pembuluh arteri atau vena. Biasanya juga mengandung racun saraf yang kuat.

Sebelum ada antibisa, tidak ada catatan korban yang selamat dari gigitan taipan. Kematian terjadi hanya dalam waktu satu jam. Bahkan dengan antibisa pun, sebagian besar korban harus menjalani perawatan intensif. Ular taipan mirip dengan ular mamba hitam Afrika dalam morfologi dan perilaku.

3. Krait Biru


Krait biru dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara dan Indonesia. Diketahui 50% gigitan krait biru dapat mematikan, bahkan dengan antibisa sekalipun. Krait berburu dan membunuh ular lain, bahkan mengorbankan krait lainnya. Mereka berkembang baik pada malam hari, dan lebih agresif di kegelapan. Namun, secara keseluruhan, mereka cukup pemalu dan lebih sering bersembunyi daripada melawan.

Bisanya merupakan racun saraf yang 16 kali lebih kuat dari seekor kobra.Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematiannya 85%. Bahkan, jika antibisa sudah diberikan, belum tentu Anda bisa selamat. Kematian biasanya terjadi dalam waktu 6-12 jam setelah tergigit. Bahkan, kematian dapat terjadi saat korban baru dalam perjalanan ke rumah sakit akibat tidak segera mendapatkan perawatan medis.

2. Ular Eastern Brown


Ular eastern brown memiliki habitat di Australia bagian Tengah. Ular ini dapat bergerak cepat, agresif dalam kondisi tertentu, bertarung dengan lawannya, dan dapat berulang kali menyerang lawan atau mangsanya.

Eastern brown memiliki bisa berupa racun saraf dan dapat menggumpalkan darah. Dengan bisa tersebut, gigitan seekor eastern brown yang masih remaja bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi manusia. Bisa sebanyak 2 mg cukup untuk mengakhiri kehidupan seorang manusia dewasa. Untungnya, kasus gigitan (serangan) eastern brown terhadap manusia sangat jarang terjadi. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan eatern brown yang hanya bereaksi terhadap gerakan dan cenderung tidak menyerang manusia.

1. Ular Fierce atau Inland Taipan


Ular ini memiliki bisa paling beracun dari seluruh spesies ular berhabitat di darat. Menurut penelitian, satu kali gigitan fierce, menyuntikkan bisa sebanyak 110 mg. Jumlah ini sudah cukup untuk membunuh sekitar 100 orang atau 250.000 tikus !

Bisa fierce memiliki kekuatan 10 kali bisa ular derik dari Gurun Mojave dan 50 kali lebih kuat dari bisa kebanyakan kobra. Bisa ini dapat mengakibatkan kematian pada manusia dewasa hanya dalam jangka waktu 45 menit. Untungnya, fierce tidak begitu agresif dan jarang ditemui oleh manusia di alam liar. Saat ini, belum ada laporan jatuhnya korban jiwa yang diakibatkan oleh gigitan (serangan) ular fierce.
Read more >>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Istilah di Dunia Reptil

Berikut ini adalah istilah-istilah di dunia reptil yang bisa digunakan sebagai acuan : 
  1. CB – Captive Breed
  2. WC – Wild Caught / Collect 
  3. GTP – Green Tree Python 
  4. BCI – Boa Constrictor Imperator 
  5. BCC – Boa Constrictor Constrictor 
  6. BCA – Boa Constrictor Amarali 
  7. SEX – Jenis Kelamin 
  8. SHEDDING – Ganti Kulit 
  9. SVL – Snout To Vent Length … (panjang kepala hingga pangkal ekor) 
  10. Diurnal – Aktif siang hari 
  11. Crespicular – Aktif Sore Hari 
  12. Noctrunal – Aktif Malam Hari 
  13. SCL – straight length carapace (untuk kura-kura) 
  14. MBK – Mexican black 
  15. MB – Moncong babi 
  16. BD – Bearded Dragon 
  17. LG – Leoperd Gecko 
  18. WTS – Want To Sale 
  19. WTB – Want To Buy 
  20. Magic Blue- varanus Macraei 
  21. BP – Ball python 
  22. RES – Red ear slider (Kura brazil) 
  23. TL – Total Length 
  24. CL – Carapace Length 
  25. NV – Non Venomous(tidak berbisa) 
  26. MV – Medium Venom(berbisa ringan) 
  27. VN – Venom Neurotoxic(berbisa menyerang saraf) 
  28. VM – Venom Myotoxic(berbisa menyerang jaringan otot) 
  29. VH – Venom Haemotoxic(berbisa menyerang jaringan sel2 darah) 
  30. Ovipar – berkembangbiak dengan bertelur 
  31. Ovovivipar- berkembangbiak dengan bertelur melahirkan(ex. Boa) 
  32. Arboreal – mengacu pada sifat yang hidup di pepohonan. Hewan arboreal adalah hewan-Hewan yang sebagian besar hidupnya dihabiskan di atas pepohonan atau belukar. 
  33. Terrestrial – terkait dengan tanah atau permukaan tanah (terra, tanah). 
  34. Hewan terestrial adalah hewan-hewan yang biasa berkeliaran di atas tanah, hence the name; terrestrial. 
  35. LTC – long term captive 
  36. CH- captive hatch 
  37. Poss het – possible heterozygous 
  38. RTB – red tailed boa 
  39. Jigongan……sariawan 
  40. Probe……….alat sexing buat ularPrey – umpan 
  41. Rat – tikus besar warna putih yang biasa buat umpan 
  42. Tiput/mencit – tikus putih/mencit ukuran kecil yang biasa buat umpan (juga) 
  43. Pinkies – anak rat/tiput/mencit yang baru lahir dan masih nenen sama induknya 
  44. Dead prey – umpan mati 
  45. Prekilled prey – umpan setengah mati 
  46. Aquatic – hewan yang hidupnya di air 
  47. Salmonella – bakteri yang dibawa reptile 
  48. Pup – buang air besar 
  49. Pee – buang air kecil 
  50. Hemipenis – kelamin jantan 
  51. Turtle – kura-kura air 
  52. Tortoise – kura-kura darat 
  53. Hibernasi – masa tidur pulas, terlepas dari ajang kreatifitas. 
  54. Substrate – bahan material yang digunakan didasar (aquarium) mungkin berfungsi sebagai alas.
Read more >>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Yang harus di perhatikan dalam membeli Ular

Apa aja sih yang harus di perhatikan dalam membeli ular? berikut sedikit saran dari saya :
1.Pastikan ular tersebut aktif terjaga.
2.Pastikan ular mau makan.
3.Pastikan ular tidak terlihat dihinggapi parasit, seperti kutu dll..
4.Jika tersedia, pilih yang CB dari pada yang WC.
5.Kulit biasanya halus dan tidak kasar atau luka. Badan ular tidak kurus kering tapi biasanya padat berisi.
6.Mata harus jernih dan tidak berbayang, perhatikan bila ular mau berganti kulit.
7.Mulut ular harus selalu tertutup rapat dan hanya tempat keluarnya lidah yg terbuka sedikit. Dan lidah     tampak bersih dari penyakit atau tindikkan.
8.Nafas ular tidak berbunyi and tdk ada gejala sakit (Walaupun jenis ular yang besar kadang nafasnya berbunyi saat dihandle karena memaksa mengeluarkan udara dari pernafasannya). Ada juga sebagian ular yang mendesis saat mau dihandle ketika ular itu mau ganti kulit, sebaiknya pilih ular ketika selesai ganti kulit.
9.Pindahkan ular ke tempat yang lebih datar permukaannya, bila ada keanehan saat ular berjalan berarti ada yang salah.
10.Apakah kandangnya bersih dan terpelihara?.

Selamat Memelihara Ular
Read more >>
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS